Dalam sebuah proyek konstruksi baik konstruksi gedung perkantoran, apartemen, hotel, mall, Road/jalan dan jembatan maupun bangunan industri, Pastilah ada perencanaannya dan pelaksanaan konstruksinya sampai proyek tersebut selesai seperti yang direncanakan. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya Gambar mempunyai peranan yang sangat vital sekali. karena dari gambar tersebut kita bisa mengetahui bobot/ quantity dan nilai dari bangunan tersebut. Berikut ini penulis uraikan urutan kronologis status sebuah gambar dari mulai tahap perencanaan sampai gedung tersebut selesai dikerjakan.
1. Drawing For Construction atau sering disebut gambar forcont, adalah gambar yang dibuat konsultan perencana untuk dijadikan gambar acuan dasar pada saat proses tender berlangsung. dari gambar inilah kontraktor peserta tender dapat memastikan quantity/ bobot antara bobot pada BQ ( Bill of Quantity ) dan bobot yang terurai dari gambar forcont. sehingga diharapkan tidak ada kesalah pahaman antara pihak perencana dan pihak kontraktor.
2. Shop Drawing sering disebut sebagai gambar kerja, adalah gambar yang dibuat oleh Kontraktor pelaksana yang dibuat dari gambar Drawing For Construction yang didapat saat proses tender, dirubah dan disesuaikan menjadi Shop Drawing/ gambar kerja untuk memudahkan kontraktor pelaksana dalam mengerjakan proyek konstruksi tersebut. Pada proses pembuatan Shop Drawing inilah akan banyak sekali dibuat gambar-gambar lanjutan/Revisi, mulai gambar Revisi 1,2,3,4 dan seterusnya, Dan dari gambar itulah akan menjadi dasar bagi kontraktor mengajukan claim kerja tambah disaat pekerjaan selesai nantinya.
3. As Built Drawing yaitu gambar akhir sebuah proyek konstruksi/ gambar jadi sesuai kondisi actual dilapangan saat kontruksi tersebut selesai dikerjakan. pada gambar tersebut semua instalasi/struktur dan arsitektur harus sesuai dengan kondisi aktualnya. Gambar inilah yang sangat dibutuhkan oleh pengelola gedung, karena dari gambar itulah kita dapat mengetahui semua jalur instalasi mekanikal/ elektrikal yang terpasang, besaran beam/T beam /kolom balok dari struktur beton bangunan tersebut, dan luasan areanya. sehingga pengelola gedung/ engineering tidak lagi direpotkan oleh pengecekan jalur instalasi lagi saat renovasi/ reinstalasi sebuah area pada gedung tersebut.
Demikianlah yang dapat saya uraikan, semoga informasi ini berguna.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar